BINDURIANG – Suasana di wilayah
Lembak, terutama di Desa Pelalo, Desa Kepala Curup dan Desa Cahaya Negeri,
Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong, hingga pukul 23.00 WIB tadi malam
(18/6) masih mencekam. Meski sempat dimediasi Dandim 0409 RL, Letkol. Inf.
Yanto Kusno Hendarto, puluhan warga Lembak tadi malam masih melakukan penjagaan
di titik-titik jalan lintas Curup – Lubuk Linggau yang sempat diblokir.
Pantauan
RB, setidaknya ada 3 titik pemblokiran. Mulai dari simpang Desa Bengko
Kelurahan Beringin Tiga, Desa Pelalo, Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Sindang
Kelingi, Dusun Gardu dan pusat pasar Desa Kepala Curup, Kecamatan Binduriang. Pemblokiran jalan dilakukan warga dengan cara
menumbangkan pohon. Batu-batu besar yang sengaja dilintang di badan jalan.
Termasuk kulit kopi kering yang dibakar.
Setelah membakar Pospol Taba
Padang, sekitar pukul 06.30 WIB, Senin (18/6), aksi massa semakin brutal dengan
membakar Truk Fuso bermuatan karet mentah yang identitas pemiliknya belum
diketahui. Truk itu dibakar massa lantaran berupaya menerobos jalan yang diblokir
warga di kawasan Desa Pelalo. Alhasil, truk ini hangus tinggal menyisakan
kerangka.
Sementara polisi belum bisa
berbuat banyak karena massa masih menguasai setiap titik jalan yang diblokir.
Kedatangan Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs. Burhanuddin Andi, SH, MH cukup
mendinginkan suasana, namun hingga tadi malam pengendara dengan tujuan Bengkulu
– Lubuk Linggau dan sebaliknya masih belum berani melintasi wilayah Lembak.
Mereka akhirnya memutar lewat Empat Lawang dan Tebing Tinggi.
Pengendara memilih menghindar
karena jika nekat lewat, mereka akan dipalak. Setiap pengendara yang berupaya
masuk kawasan Binduriang dan sekitarnya dipalak oleh warga. Baik kendaraan yang
melaju dari arah Curup maupun Lubuk Linggau. Setidaknya, belasan kendaraan jadi
korban keberingasan puluhan warga yang menjaga titik pemblokiran jalan. Mulai
dari mobil yang dilempar batu hingga pengendara yang diperas.
Diantaranya Joni (28), warga
Jalan Teratai Tiga, Kelurahan Kebun Beler, Kota Bengkulu. Pria yang berprofesi
sebagai tukang ojek ini harus merelakan Yamaha Vega warna hijau nopol BD 5196
EW disandera 20-an warga yang memblokir jalan. Tidak itu saja, dompet berisi
uang Rp 600 ribu serta surat berharga turut disikat. Peristiwa itu terjadi di
Desa Cahaya Negeri pukul 09.00 WIB.
Pemerasan juga menimpa Yanto
(51), warga Kota Bengkulu yang mengendarai pick up membawa meubeler dari arah
Curup menuju Lubuk Linggau. Uang jalan Rp 2 juta dan 2 unit handphone juga
dirampas. Kedua korban sudah melapor ke Polsek Sindang Kelingi. Tetapi untuk
sementara polisi hanya bisa menerima laporan.
1 Korban Tembak Kritis
Pantauan RB, sampai sejauh ini
korban tewas hanya 1 orang, yakni Cik Udan. Sementara 20-an korban tembak
lainnya, sebagian masih menjalani perawatan di RSUD M Sobirin, Lubuk Linggau,
Sumatera Selatan. Adalah Sapri (28), warga Desa Simpang Beliti, Kecamatan
Binduriang, Budiono dan Rizal, keduanya warga Desa Kepala Curup, Binduriang.
Informasi terakhir yang diterima RB, kondisi Sapri masih kritis. Sementara
korban lainnya berangsur membaik.
Bupati : Hentikan Pemblokiran
Jalan
Sementara itu, terkait insiden
pemblokiran jalan lintas Curup – Lubuk Linggau oleh warga Lembak, khususnya
warga Kecamatan Binduriang, Bupati Rejang Lebong (RL), H. Suherman, SE, MM
sudah memerintahkan para camat dan kades setempat melakukan upaya pendekatan
kepada masyarakat. Ia berharap masyarakat tidak membuat situasi di Lembak
semakin memanas.
‘’Masyarakat harus menghentikan
aksi pemblokiran jalan karena sangat merugikan masyarakat. Buktinya akses
perekonomian terputus. Coba lihat berapa banyak kendaraan pengangkut barang dan
hasil pertanian warga yang tidak bisa lewat. Jelas ini berpengaruh terhadap
kesejahteraan masyarakat. Karena itu saya minta camat dan kades turun langsung
meredakan aksi masyarakat,’’ kata Bupati.
Untuk kasus hukumnya, Bupati
menyerahkan seutuhnya kepada Polres RL. Ia mengimbau masyarakat Lembak mematuhi
hukum dan menghormati polisi selaku aparat penegak hukum. Ia sangat
menyayangkan tindakan pengrusakan yang dilakukan masyarakat. Baik terhadap
kendaraan operasional polisi maupun kendaraan warga yang melintas.
‘’Dalam menegakkan aturan hukum,
saya minta polisi jangan tanggung. Kalau memang benar, katakan benar. Begitu
juga sebaliknya. Kalau terbukti aksi yang dilakukan warga Lembak ini salah saya
minta ditindak tegas. Jangan dibuat terputar-balik. Supaya masalah ini cepat
terselesaikan,’’ papar Bupati.
Lebih lanjut Bupati mengatakan,
ia sudah meminta Kodim 0409 RL membantu Polres RL dalam mengembalikan situasi
panas di Lembak menjadi kondusif kembali. Ia sudah menyerahkan masalah ini
kepada Kodim untuk masalah keamanannya. ‘’Tentu Kodim punya trik sendiri agar
situasi masyarakat di Lembak kembali kondusif,’’ demikian Bupati. (sca)