Anwar Eshki, penasihat Menteri Kabinet Arab Saudi,
berpendapat bahwa Ikhwanul Muslimin di Mesir kurang memiliki visi politik serta
pengalaman untuk memerintah negara. "Jika tidak ada gambaran peta (politik),
Ikhwanul Muslimin akan mendapatkan halangan kuat dari lembaga eksekutif,
legislatif dan yudikatif," katanya. "Saya berharap perkembangan
demokrasi segera tercapai; Mesir sudah tidak mempunyai alternatif
lainnya," kata Eshki.
Ikhwanul Muslimin dan Arab Saudi adalah
Muslim Sunni, namun kerajaan memandang gerakan ini sebagai pesaing dengan
doktrin para aktivis politiknya yang agresif, dan dianggap bisa menggoyahkan
serta menyulut perpecahan di dalam kerajaan.
Dalam lingkungan kerajaan saat ini, kerajaan memberikan kepada ulama pengaruh luas atas kebijakan pemerintah. Dan hasilnya, para ulama menyerukan kepada masyarakat untuk taat kepada penguasa. Sebaliknya, Ikhwanul Muslimin selalu mempromosikan peran politik yang aktif bagi umat Islam. Beberapa pemimpin di Saudi menuduh Ikhwan Muslimin memprofokasi gerakan oposisi dalam negeri pada tahun 1990-an, saat itu gerakan Sahwa menyerukan Arab Saudi menjadi negara demokrasi.
Dalam lingkungan kerajaan saat ini, kerajaan memberikan kepada ulama pengaruh luas atas kebijakan pemerintah. Dan hasilnya, para ulama menyerukan kepada masyarakat untuk taat kepada penguasa. Sebaliknya, Ikhwanul Muslimin selalu mempromosikan peran politik yang aktif bagi umat Islam. Beberapa pemimpin di Saudi menuduh Ikhwan Muslimin memprofokasi gerakan oposisi dalam negeri pada tahun 1990-an, saat itu gerakan Sahwa menyerukan Arab Saudi menjadi negara demokrasi.